Senin, 01 Juni 2015

sejarah cipulus pesantren Al-Hikamussalafiyah

PERIODE CIKAL BAKAL
Pesantren cipulus pertama berdirinya pada tahun 1840,didirikan oleh K.H Ahmad Bin Kyai Nurkoyyim yang akrab dengan panggilan ajengan Emed, Ia santri kesayangan Maulana Syeh yusuf, Ulama dan pahlawan besar di Jawa Barat pada awal abad Ke – 19, ajengan Emed merupakan santri yang rajin,memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi,sehingga ia dapat dengan mudah menyerap ilmu – ilmu yang diberikan oleh gurunya,baik ilmu agama maupun ilmu strategi perang dan ilmu – ilmu lainnya yang dibutuhkan dimasa itu.Ketika belanda gencar melakukan tekananan terhadap rakyat Indonesia,Ia bertekad mendirikan sebuah pesantren. Tujuaannya menghimpun para santri untuk menyebarkan agama islam dan membantu meraih kemerdekaan.
Dengan bekal ilmu yang ia miliki ditahun 1840 didirikanlah sebuah pesantren yang sederhana diwilayah bekas ibu kota karawang, dikecamatan wanayasa kabupaten purwakarta sekarang.
Pesantren tersebut dipegang langsung oleh ajengan Emed hingga akhir hayatnya,setelah Ia wafat pesantren ini diteruskan oleh K.H Nasyir ( 1870 – 1900 ) K.H M arief ( 1900 – 1920 ) Kyai Sueb ( 1920 – 1937 ) K.H Masduki ( 1937 – 1942 ) dan K.H Z abidin ( 1942 – 1957 ). Pada tahu 1957 pesantren ini sempat bubar karena adanya ganguaan keamanan,pengacauaan Dl/Tll sedang berkecamuk sehingga K.H Z Abidin yang memimpin pesantren dimasa itu menganggap perlu mengamankan diri demi menyelamatkan keberadaan pesantren dan para santrinya ada yang ikut mengungsi dengan gurunya dan ada pula yang ikut dengan saudara-saudaranya dikota lain yang dianggap aman.
PERIODE RINTISAN
Pada tahun 1963 setelah situasi aman K.H Ijudin yang akrab dengan panggilan Ama cipulus, sepulangnya menunaikan ibadah Haji berniat meneruskan perjuangan para leluhurnya dalam mengelola pesantren Ia anak K.H Sueb yang pernah memimpin pesantren tersebut pada priode 1920 – 1937, dengan keinginan serta tekad yang kuat untuk menyebarkan dakwah islam melalui pesantren, maka didirikanlah rumah yang dilengkapi dengan langgar sederhana diatas tanah wakaf seluas 0,25 Hektar dikampung cipulus kecamatan wanayasa. Perkembangan pesantren tersebut sangat pesat terbukti dengan jumlah santri terus meningkat, bahkan sebagain masyarakat sekitar yang ingin menuntut ilmu dirumah tersebut tidak tertampung, melihat kenyataan itu kemudian dibuatlah asrama pondokan yang sederhana, tiang dari kayu seadanya dengan dilapisi dinding dari bambu yang dikerjakan oleh para santri dan dibantu oleh masyarakat setempat walau demikian, asrama yang sederhana itu untuk sementara cukup menampung para santri, selang beberapa tahun diperluas menjadi 0,50 hektar dan pesantren tersebut diberi nama SUKA LAKSANA dan pada tahun 1975 atas saran para tokoh serta simpatisan nama peasantren suka laksana diganti menjadi pesantren Al-hikamussalafiyyah, yang berarti pesantren yang mengikuti jalan para ulama Salaf, Langkah yang dilakukan Ama menjadikan Pesantren Al-hikamussalafiyah semakin terkenal disamping karena reputasi kelimuan KH.Ama Ijudin yang diakui dikalangan ulama juga tradisi mencetak kiayi di Pesantren Al-hikamussalafiyah di anggap berhasil dibuktikan dengan banyaknya alumni yang menjadi tokoh agama dan masyarakat bahkan mendirikan pesantren sekaligus memimpinnya.
Pada tanggal 15 mei 1985, bupati Purwakarta meresmikan pesantren cipulus sebagai Pusat Informasi Pesantren (PIP), yang bertujuan untuk menyukseskan pola pendidikan santri dengan rumusan 4 H,yaitu :
  1. Heart {Hati} mendidik santri terhadap iman,islam dan ihsan sehingga menjadi santri yang alim serta tangguh dalam menghadapi hambatan, rintangan ancaman dan sebagainya.
  2. Head {Kepala}mendidik santri untuk mencerdaskan kehidupan santri sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan pola berpikir pemerintah provinsi Jawa Barat yaitu akal cerdas akan melahirkan santri berilmu pengetahuan serta tanggap terhadap zaman.
  3. Hand {Tangan} mendidik santri supaya terampil dalam berbagai sikap sehingga mampu menjadi santri yang cekatan.
  4. Health {Sehat} mendidik santri supaya berolahraga untuk kesehatan jasmani dan rohani sehingga santri mencintai kebersihan dan kesehatan.

Yayasan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah
Pada tanggal 18 Juni 1986 {10 syawal 1406 H} mendirikan madrasah diniah wustho, yang selanjut nya berdasarkan usulan dari masyarakat khususnya jama’ah pengajian yang menginginkan anak cucunya, ingin memiliki ijasah negri, maka Al-mukarom mama cipulus KH. Idjudin, menganjurkan ke putra nya KH. Muparoj yang akrab dengan panggilan KH. Hamid, untuk mendirikan sekolah yang lulusannya bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Berdasarkan himbauaan tersebut salah seorang tokoh masyarakat yang bernama H. Umar sanggup untuk membuatkan bangunannya, bahkan lebih dari itu hartanya yang berada dikomplek pesantren cipulus diwakapkan ke pesantren untuk kepentingan pendidikan pesantren. Dengan adanya dukungan seperti itu, pada pertengahan tahun 1987 madrasah diniah wustho menjadi Madrasah Tsanawiyah MTs, Kurikulum untuk sekolah MTs mengikuti kurikulum nasional dengan status di akui, alumni nya bisa melanjutkan pendidikan nya ke SMA atau Madrasah Aliyah dan dalam tahun yang sama MTs cipulus menjadi terakreditasi nilai B, untuk mencapai tujuan tersebut maka didirikan Yayasan Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyah yang berbadan Hukum,akte notaris no 14 tanggal 15 Agustus 1988 pada tahun yang sama tahun 1988 didirikan juga MA Madrasah Aliyah yang saat itu satus nya baru terdaftar, tenaga pengajarnya pun seadanya karena belum bisa meminta bantuan dari pihak luar, dan ujian nasionalnya di titipkan kepada MAN subang dan pada tahun 1989 satatus nya menjadi di akui dan ikut ujian kepada MAN Purwakarta dan pada tahun 1991 Madrasah Aliyah MA YPPA Cipulus terakreditasi nilai B {Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah DEPAG Propinsi Jawa Barat nomor: W.i/I/HK.008/562/1991}Dengan perkembangan yang demikian pondok pesantren Cipulus, telah mempunyai garis besar kebijakan pesantren yang kemudian disempurnakan menjadi pola dasar dan pembinaan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah yang berasaskan (1)Tafaqquh fid dien (2) Da’wah, (3)Taawaun, (4) Musyawarah, (5) Ukhuwah Islamiyah, dan bertujuan jangka panjang membina dan mengembangkan ketawaan kepada Allah SWT mengembangkan keilmuan yang bermanfaat dan pengabdian terhadap agama masyarkat dan negara dengan sasaran memiliki standar pendidikan yang baik dengan mengembangkan pendidikan dengan sistem terpadu dan metodhe pendidikan yang baru,menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan mutu efektifitas pendidikan, Kurikulum untuk sekolah MA YPPA Cipulus mengikuti kurikulum nasional sedang kitab yang dipelajari di pesantren masih mempertahankan kitab klasik baik dibidang Aqidah, Fiqh maupun Tasauf, KH. Ijudin dalam memajukan Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus dibantu oleh Putra putri dan para menantunya yang mana menantunya tersebut semua murid beliau yang di nikahkan dengan putri dan putra nya,
KH. Ijudin mempunyai 5 putri dan 2 putra dari satu istri :
1. Hj. Nyimas Nasiroh Arkah Putri cikal nya Mama Cipulus KH. Ijudin yang di nikah kan dengan KH. Muhammad Ansor, dikarunia putra 12 yang ada 8 orang:
· A Muhammad Arif Afandi
· Ipah Sarifah
· Dede Rohmi
· Muhammad Riadil Mahdi, Amd
· Aam Salamah Kamilah, SPd.I
· Muhammad Idris Wikarso, SH
· Dian Shofiah, SPd.I
· Muhammad Mastur Fuadil Kamil, SPd.I
2. KH. Mufaroj Hamid {alm} putra kedua Mama cipulus yang menikah dengan Hj. Holis di karuniai 5 putra dan 1 putri
· Iban Bunyamin, MPd.I
· nurQoyim
· Dudung Nasihin
· Yusuf Nabhan
· Zakiah Rahma, SPd
· Asep Saepullah
3. Hj. Saidatul Arkah {Hj.Ooy} menikah dengan KH. Jalaludin {alm} Dikarunia 6 anak Yang ada 5 :
· Lilis
· Muhammad Uus Maulana
· Yoyoh
· Eem, Amd
· Neni halimatusaidah, AMd
4. Hj, Euis Jubaedah Arkah yang menikah dengan KH. Adang Badrudin di karunia Putra dan Putri 8 orang:
· KH. Muhammad Asep Jabar
· KH. Hasbi
· H. Dudus Abdul Kudus, SPd
· Hj. Nyimas Badriah, SPd
· Muhammad Mahmud
· Hj. Enung Nazibah
· Eva Fauziah
· Demarwah
5. Hj. Nani Arkah yang menikah dengan KH. Ma’mun Munawar dikaruniai 4 putra dan satu putri :
· Lalah
· Hasan Sadili
· Ade Muhksin, SPd.I
· Eman Sulaeman
· Asep Jaenudin
6. Hj. Yuyu Rufaedah Arkah yang menikah dengan KH. Sa’dudin yang di karunia 3 putri dan 1 putra :
· Hj. Mimah
· Hj. Ida
· Muhammad Iqbal
· Neng Putri
7. KH. Muhammad Asep Muslim Abu Haizin Putra bungsu Mama Cipulus yang menikah dengan Hj. Imas yang memiliki 3 putra :
· Muhammad Zien Maqi
· Muhammad dedien
· Muhammad Ginanjar
· Muhammad Jaya Anjaya
PERIODE PEMBANGUNAN
Dalam merintis sebuah pesantren tak mudah dan segampang yang kita kira dan tidak sedikit gangguan dan rintangan yang menerpa beliau saat merintis pesantren Al-Hikamussalafiyah, namun sebesar apapun rintangan yang kita hadapi akan terasa mudah untuk diselesaikan jika kita mempunyai tekad bulat dan mampu beristiqamah. Demikian pesan yang disampaikan Mama Cipulus KH. Ijudin, kepada para putra dan putrid dan para santri-santri nya, wujud komitmen dan konsistensi mutlak dibutuhkan dalam perjuangan, hal inilah yang mengantarkan Mama Cipulus menuju pintu kesuksesannya sebagaimana dulu yang beliau pernah cita-citakan yaitu untuk membangun pesantren. Dan Al-Hikamussalafiyah merupakan monumen keberhasilannya dalam berjuang. Siapa pernah membayangkan Al-Hikamussalafiyah yang dulunya hanya sebuah Langgar kecil bisa mencetak ribuan kader umat Islam yang tersebar hampir diseluruh Nusantara? Bahkan kini sudah banyak berdiri pesantren-pesantren yang pimpinan pesantrennya adalah alumni dari Al-Hikamussalafiyah saat itu beliau selalu menanamkan kepada para santri Al-hikamussalafiyah untuk selalu istiqamah dalam hidup terutamanya dalam shalat berjama'ah. Pada tahun 1997 Pesantren Al-hikamussalafiyah berduka cita atas meninggalnya putra Ama cipulus, yaitu KH. Muparoj sebagai tulang punggung di pondok pesantren Al-hikamussalafiyah, beliau sosok pigur yang bijaksana, mengayomi dan bertanggung jawab, dan selang satu tahun lebih tepat nya tanggal 29 Muharam 1420 M, Mama cipulus KH. Idjudin meninggal dunia. Kepemimpinan berikutnya dilanjutkan oleh putra putri dan cucu nya beliau, untuk bidang Pesantren KH. Adang Badrudin yang menikah dengan putri nya Mama cipulus yaitu Hj, Euis Jubaedah Arkah sebagai pimpinan Ponpes langkah yang dilakukan KH. Adang Badrudin menjadikan Pesantren Al-hikamussalafiyah semakin terkenal dan lebih maju disamping karena reputasi kelimuan KH.Adang Badrudin yang diakui dikalangan ulama sekaligus tokoh NU yang disegani khususnya di Jawa Barat Pada periode ini banyak mengadakan pembangunan gedung-gedung maupun sarana fisik lainnya dan meningkatkan aktifitas madrasah. Jumlah santri pun dari tahun ke tahun semakin bertambah pesat, dan untuk pesantren putri yang bertanggung jawab nya adalah Hj. Yuyu Rufaedah Arkah yang menikah dengan KH. Sa’dudin.dan untuk ketua Yayasan di Pegang oleh Bapak Roeslan, Ms beliau adalah salah satu tokoh di periode rintisan di YPPA
TINGKATAN dan UNIT PENDIDIKAN
Ada pun unit-unit pendidikan yang diselenggarakan di Yayasan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah yaitu sebagai berikut:
1.Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an/TKQ
Yang bertanggung jawab sekaligus sebagai Kepala Sekolah Yaitu Hj. Yuyu Rufaedah Arkah yang menikah dengan KH. Sa’dudin.

2.Pesantren kanak-kanak, berasrama, putra dan putri{Al-Banun/albanat}
Yang bertanggung jawab dari putra KH. Adang Badrudin yaitu KH. Hasbi

3.Madrasah Diniyah/Sekolah Agama
Yang bertanggung jawab sekaligus sebagai Kepala sekolah yaitu KH. Muhammad Asep Muslim Abu Haizin Putra bungsu Mama Cipulus yang menikah dengan Hj. Imas
4.Madrasah Tsanawiyah/MTs
Yang bertanggung jawab Sekaligus sebagai Kepala Sekolah yaitu Iban Bunyamin, MPd. Beliu putra almarhum KH.Mufaroj

5.Madrasah Aliyah/MA Islam
Yang bertanggung Jawab sekaligus sebagai kepala Sekolah Yaitu KH. Muhammad Ansor yang menikah dengan Hj. Nyimas Nasiroh Arkah Putri cikal nya Mama Cipulus.
5.Cabang Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Mambaul’ulum
Yang bertanggung jawab sekaligus Pimpinan yaitu KH. Ma’mun Munawar yang menikah dengan Hj. Nani Arkah putri Mama Cipulus.
Pendidikan adalah arus utama dunia. Bilamana ada negara yang lebih unggul pendidikannya maka dipastikan ia akan menguasai dunia. Era Romawi dan Yunani pernah menguasai dunia, dengan ilmu. Islam pernah memimpin peradaban dunia, dengan ilmu. China pernah berkuasa, dengan ilmu. Maka kenapa kita tunda lagi waktu untuk memperbaiki pendidikan kita?, tidak ada kata terlambat mari kita belajar berjuang dan bertakwa jangan malas sebelum terbalas, jangan berhenti sebelum mengerti dan jangan putus asa sebelum terasa…!!!
Demikian sejarah singkat perkembangan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus,beserta unit-unitnya. Semoga dapat memberikan informasi dan pengenalan lebih dekat pada Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyah Cipulus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar